Jangan khawatir, artikel kali ini akan membantu mengetahui perbedaan antara orang yang sedang flexing dan motivator, serta memberikan tips agar tidak mudah terjebak dalam fitnah. Simak terus artikelnya ya, dan jangan lewatkan referensi penting lainnya agar dapat menjadi inspirasi untuk lebih bijaksana dalam bermedia sosial!
Antara Flexing, Motivator dan Fitnah
Moonlighter Mania yang tersayang, admin urai dulu ya pengertian dari 3 (tiga) kata kunci di atas:Flexing
Flexing biasanya dilakukan dengan cara menunjukkan barang-barang mewah, seperti mobil, pakaian branded, atau perhiasan, atau dengan menunjukkan kemampuan dalam hal tertentu, seperti olahraga, seni, atau bisnis. Flexing seringkali terjadi di media sosial, di mana seseorang akan memposting foto atau video yang menunjukkan kekayaan atau kemampuannya.
Meskipun flexing bisa menjadi cara untuk meningkatkan kepercayaan diri atau mendapatkan pengakuan dari orang lain, namun perilaku ini juga bisa dianggap sebagai tindakan yang sombong atau tidak sopan. Sebaiknya kita selalu menghargai orang lain tanpa harus memamerkan keberhasilan atau kemampuan kita secara berlebihan.Selanjutnya supaya bisa lebih mudah memahaminya istilah "orang yang sedang melakukan flexing" kadang diganti dengan istilah "flexer" ya?. Istilah ini jarang banget digunakan , di googlepun tidak akan muncul, sebab ini bahasa gaul dalam kamus slanger.
Motivator
Motivator adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan dalam hidup. Seorang motivator dapat membantu orang lain menemukan motivasi dan tekad untuk mengatasi rintangan dan mencapai tujuan hidup mereka.Beberapa cara seorang motivator dalam memotivasi orang lain yaitu melalui : mendengarkan dengan empati, memberikan sumber daya yang tepat (buku, video, artikel), membangun hubungan yang positif (take and give yang balance), memberikan pujian dan umpan balik konstruktif, memberikan contoh dan inspirasi.
Seorang motivator yang baik sangat memahami bahwa setiap orang memiliki kebutuhan dan kepribadian yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang motivator harus dapat menyesuaikan cara dan metode yang digunakan untuk memotivasi orang lain sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian mereka.
Fitnah
Fitnah merupakan tindakan yang tidak etis dan melanggar hukum, karena merusak nama baik dan kehormatan seseorang tanpa bukti yang jelas. Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam memberikan informasi tentang orang lain dan selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke publik.
Perbedaan Signifikan antara Flexer dan Motivator
Memang terkadang sulit untuk membedakan antara seseorang yang sedang flexing dengan seseorang yang berupaya memotivasi orang lain untuk sukses seperti dirinya. Namun, ada beberapa cara untuk membedakan keduanya, antara lain:1. Tujuan: Flexer hanya ingin memamerkan diri dan menunjukkan keunggulan atau kekayaannya, sedangkan motivator berupaya memotivasi orang lain ingin memberikan inspirasi dan support agar orang lain juga bisa sukses seperti dia.
2. Konteks: Pada situasi yang tidak relevan, flexer seringkali memamerkan kekayaan atau kemampuan, misalnya saat sedang berbicara tentang topik yang tidak berkaitan atau di tempat yang tidak pantas. Sementara itu, motivator biasanya memberikan inspirasi dan motivasi di situasi yang relevan atau pada saat yang tepat.3. Fokus: Flexer saat sedang flexing biasanya fokus pada diri sendiri, sedangkan motivator fokus pada orang lain dan memberikan dukungan serta bantuan untuk mencapai tujuan mereka.
4. Cara berbicara atau gaya bahasa: flexer cenderung berbicara dengan nada sombong menggunakan bahasa arogan, atau merendahkan orang lain, sementara motivator menggunakan bahasa yang positif dan memotivasi.berbicara dengan nada yang positif dan memotivasi.5. Dampak: Flexing yang dilakukan flexer dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman dan merendahkan diri mereka sendiri, sedangkan motivator memberikan dampak positif dan membantu orang lain meraih kesuksesan.
6. Konsistensi: Flexer seringkali hanya pamer dalam waktu yang singkat, sementara motivator konsisten dalam memberikan inspirasi dan motivasi. Atau dengan kata lain orang yang sedang flexing cenderung melakukan flexing secara sporadis atau hanya pada saat tertentu saja, sedangkan motivator konsisten kapan dan dimana saja, dalam memberikan motivasi dan dukungan.
Dalam hal ini, kita harus bijak dalam memilah dan memilih orang yang memberikan motivasi kepada kita. Kita harus dapat memilah mana orang yang memberikan motivasi yang positif dan mana yang tidak.
Sebuah motivasi yang positif akan memberikan energi positif dalam diri kita dan membuat kita bersemangat untuk meraih sukses, sementara motivasi yang negative akan membuat kita merasa tidak percaya diri dan merasa tidak mampu untuk mencapai sukses.
Sosok Flexer dan Motivator Terkenal
Flexer terkenal di dunia salah satunya adalah seorang selebriti asal Amerika Serikat bernama Dan Bilzerian. Dan Bilzerian, dikenal sebagai 'King of Instagram' dengan 12,2 juta follower, Ia sering memamerkan kekayaannya di media sosial, seperti mobil mewah, senjata api, dan pesta mewah. Namun, ia sering dikritik karena perilakunya yang dianggap sombong dan merendahkan orang lain.
Meskipun ia memiliki kekayaan yang melimpah, namun ia tidak dikenal sebagai motivator atau orang yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada orang lain. Sebaliknya, ia lebih dikenal sebagai sosok yang suka memamerkan kekayaannya dan gaya hidup hedonistiknya. (Sumber : Forbes;2018, Business Insider;2019, Celebrity Net Worth, Mirror;2015, Famous Celebrity homes;2020)
Motivator yang terkenal dengan hartanya salah satunya adalah Tony Robbins. Tony Robbins adalah seorang motivator terkenal yang telah membantu jutaan orang di seluruh dunia mencapai kesuksesan. Ia dikenal sebagai salah satu motivator terbaik di dunia dan memiliki kekayaan bersih sekitar $500 juta.
Namun, ia tidak hanya terkenal karena hartanya, melainkan juga karena kemampuannya dalam memberikan motivasi dan bantuan kepada orang lain untuk meraih kesuksesan. (Sumber : The Sun, Forbes;2020, Bussiner Insider 2019)
Flexer bertopeng motivator
Sebuah tindakan "menyamar" dari seorang flexer menjadi motivator mungkin sulit untuk dikenali, karena seseorang dapat dengan mudah mengubah penampilan atau perilaku mereka untuk menunjukkan kemewahan atau kemampuan mereka.
Namun, ada beberapa ciri-ciri yang dapat membantu mengidentifikasi seseorang flexer yang menyamar sebagai moivator, antara lain:
1. Tampilan yang berlebihan: flexer terlihat memakai pakaian atau perhiasan yang terlalu mencolok atau mencolokkan kemewahan mereka, memakai barang-barang yang terlihat mahal atau mewah dalam situasi yang tidak memerlukannya. Lalu sok bijak memaknai sebagai "usaha tidak pernah menghianati hasil".
2. Pamer di media sosial: Flexer sering memposting foto atau video tentang kemewahan mereka di media sosial, seperti mobil, rumah, atau perhiasan, tempat-tempat mewah atau di acara-acara sosial tertentu, tanpa disertai komentar apapun. sekedar ingin menunjukkan saja.
3. Berbicara tentang diri sendiri: flexer bertopeng motivator selain sering berbicara tentang diri sendiri, kemampuan mereka, atau keberhasilan mereka dalam situasi yang tidak memerlukannya. Dan mencantumkan atau menyebutkan merek atau nama merek tertentu yang dianggap mewah atau bergengsi.
4. Tidak menghargai orang lain: flexer bertopeng motivator akan jelas terkesan tidak menghargai orang lain dan cenderung merendahkan orang lain, tidak memiliki etika atau sopan santun yang baik.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang yang terlihat mewah atau sukses adalah flexer. Beberapa orang memang memiliki kemampuan atau keberhasilan yang luar biasa dan memilih untuk menunjukkannya secara terbuka. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu cepat menghakimi atau membuat kesimpulan tanpa bukti yang cukup.Tips menghindari perilaku flexing
Menjadi sosialita bukan berarti harus menjadi flexer. Dengan mempraktikkan hal-hal berikut di bawah, para sosialita digital, dapat tetap menjadi pribadi yang bijaksana dan menginspirasi bagi orang lain.1. Fokus pada kualitas hubungan: Alihkan perhatian dari materi atau status sosial dan lebih fokus pada kualitas hubungan dengan orang lain. Cobalah untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan dan positif dengan orang-orang di sekitar Anda.
2. Jaga etika dan sopan santun: Ingatlah untuk selalu menunjukkan etika dan sopan santun yang baik dalam interaksi sosial Anda. Hindari perilaku yang terlalu sombong atau merendahkan orang lain.3. Hindari memamerkan barang-barang mewah: Cobalah untuk tidak memamerkan barang-barang mewah yang dimiliki, seperti mobil, pakaian bermerk, atau perhiasan. Ingatlah bahwa penampilan fisik dan materi tidak selalu mencerminkan nilai sebenarnya dari seseorang.
4. Fokus pada kesuksesan yang bermanfaat: Alihkan fokus dari kesuksesan yang hanya untuk memamerkan diri sendiri ke kesuksesan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Cobalah untuk mencapai tujuan yang positif dan membantu orang lain dalam prosesnya.5. Jadilah inspirasi: Jadilah inspirasi bagi orang lain dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Cobalah untuk memotivasi orang lain untuk mencapai kesuksesan mereka sendiri dengan memberikan contoh yang baik dan menginspirasi.