Ayah
Aksara di layar putih
Menari bersama siluet wajahmu
Tak banyak yang bisa kutuliskan
Jemari latah, tetes air mata menggenang.
Menari bersama siluet wajahmu
Tak banyak yang bisa kutuliskan
Jemari latah, tetes air mata menggenang.
Aku merindukanmu, Ayah
Lantunan Al-Fatihah tak lagi mampu meredam
Sungguh baru terasa amanahmu demikian berat.
Impianmu dopping gerak tunai
Tegar ikhlas merawat jalan bakti
Dan menyerah adalah kata tabu
Zaman berubah, bergulir membawa usia
Bukan, bukan menghitung bulan
Tetapi menyebutkan bintang
Yang tak pernah kelar dibilang.
Bukan, bukan karena banyak bintang
Namun harus dilukis, dipahat, disolek
Sebelum mentari terbit.
Dan waktu selalu saja berlari
Tidak perduli seberapa banyak bekal bisa dibawa.
***
Keep Spirit My Self
Blackspotnet in my darkoffice
Lantunan Al-Fatihah tak lagi mampu meredam
Sungguh baru terasa amanahmu demikian berat.
Impianmu dopping gerak tunai
Tegar ikhlas merawat jalan bakti
Dan menyerah adalah kata tabu
Zaman berubah, bergulir membawa usia
Bukan, bukan menghitung bulan
Tetapi menyebutkan bintang
Yang tak pernah kelar dibilang.
Bukan, bukan karena banyak bintang
Namun harus dilukis, dipahat, disolek
Sebelum mentari terbit.
Dan waktu selalu saja berlari
Tidak perduli seberapa banyak bekal bisa dibawa.
***
Keep Spirit My Self
Blackspotnet in my darkoffice