Agustus Berlalu
Pengorbanan paling menyiksaadalah ketika hati tak lagi utuh mencintai
raga dipeluk namun jiwa terbang menemui yang lain
Entah siapa yang telah terhianati
Ingin sekali kumenangis di bahumuMembenamkan wajah dan hatiku
Benci pada diri sendiri dan merasa hina
Masihkah ada cintamu yang dahulu?
tabir tanggungjawab menghalang langkahmu..
menghindar dari takdirku
Bertahun-tahun kelanaku mencarimu
bukan tak berhasil menemukantapi dirimu yang tak ingin dijumpai
Penantian, putus asa dan rasa sakit
menjerumuskanku pada kehidupan yang tidak kuinginkanKurindu kematian sekeping hatiku
yang terluka lamamungkin dengan begitu
kudapat merdeka mencintai
utuh dengan sisa serpihan tanpa luka