Manfaat Rangkuman Skripsi Untuk Persiapan Sidang Skripsi
Rangkuman skripsi merupakan bagian penting dari proses akhir kuliah yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Rangkuman skripsi adalah dokumen singkat yang merangkum keseluruhan isi dari skripsi yang telah dibuat oleh mahasiswa. Rangkuman skripsi biasanya dibuat setelah skripsi selesai ditulis dan diuji pada sidang skripsi.
Mengapa harus membuat rangkuman? sebab rangkuman skripsi memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa yang akan menghadapi sidang skrupsi. Pertama, rangkuman skripsi membantu mahasiswa untuk memahami secara lebih baik tentang isi dari skripsi yang telah dibuat. Kedua, rangkuman skripsi dapat digunakan sebagai bahan untuk presentasi skripsi pada sidang skripsi. Ketiga, rangkuman skripsi dapat membantu mahasiswa untuk mempersiapkan diri saat menjawab pertanyaan dari penguji pada sidang skripsi.
Lagu Ondel-ondel versi Bahasa Inggris
Demi membantu mahasiswa dalam membuat rangkuman skripsi yang baik, ada beberapa tips yang dapat diikuti. Pertama, mahasiswa harus membaca skripsi dengan seksama dan menentukan informasi apa yang paling penting. Kedua, mahasiswa harus membuat struktur rangkuman skripsi yang jelas dan mudah dipahami. Ketiga, mahasiswa harus memastikan bahwa rangkuman skripsi tidak terlalu panjang dan tetap padat.
Dalam kesimpulannya, rangkuman skripsi merupakan bagian penting dari proses akhir kuliah yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Rangkuman skripsi membantu mahasiswa untuk memahami isi dari skripsi, mempersiapkan presentasi sidang skripsi, dan mempersiapkan diri dalam menjawab pertanyaan dari penguji pada sidang skripsi. Dengan mengikuti tips yang telah disebutkan di atas, mahasiswa dapat membuat rangkuman skripsi yang baik dan memperoleh hasil yang memuaskan pada sidang skripsi.
Contoh Rangkuman Skripsi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
1. Judul
2. Alasan memilih judul
b. Sebagai abdi negara yang profesional, sudah menjadi kewajiban dan tugas untuk senantiasa mampu mengelola dan meningkatkan kualitas pembelajaran demi pencapaian tujuan pendidikan dengan cara meminimalisir hambatan dan gangguan siswa dalam proses belajar.
- Rendahnya hasil belajar matematika siswa yang disebabkan karena kurangnya pemanfaatan media dan metode pembelajaran yang bervariasi, antusias siswa dalam belajar rendah, serta dampak dari kondisi lingkungan dimana siswa bersosialisasi.
- 34,4% siswa dinyatakan belum tuntas hasil belajar matematika sebab belum memenuhi KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yakni 70.
3. Sistematika skripsi
Terdiri atas 5 BAB, dimana susunannya sebagai berikut :BAB I merupakan latar belakang masalah yang menjadi dasar penentuan metode penelitian, menjelaskan batasan masalah yang menjadi dasar kajian pustaka pada bab 2; selain itu bab ini juga berisi rumusan masalah yang jawabannya akan ditemukan pada kesimpulan di bab 5, serta uraian mengenai manfaat penelitian
BAB II berisi kajian pustaka yang merupakan landasan teori variabel yang dianalisis dan disintesiskan untuk membuat kerangka berpikir sebagai dasar dari hipotesis (dugaan sementara hasil penelitian)
BAB III menguraikan metodologi penelitian meliputi waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data dimana proses dan pembahasan hasilnya akan di uraikan pada bab selanjiutnya yaitu BAB 4, BAB III ini, juga berisi kriteria penelitian yang menguraikan indikator/petunjuk persyaratan sebagai dasar interpretasi data penelitian pada BAB 4 untuk selanjutnya dijadikan kesimpulan pada BAB 5
4. Masalah Penelitian
- Bagaimanakah cara meningkatkan hasil belajar matematika melalui penggunaan puzzle rumah perkalian pada siswa kelas II SDN Kramat Jati 24 Pagi Jakarta.?
- Bagaimanakah puzzle rumah perkalian dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SDN Kramat Jati 24 Pagi Jakarta?
5. Variabel penelitian
Varibel bebas (independent) : penggunaan media puzzle rumah perkalianVariabel terikat (dependent) : hasil belajar matematika
6. Tinjuan pustaka
a. Berdasarkan pendapat- Erman Suherman (2003:16), Herry Sukarman (2002 : 4-5) mengenai pegertian matematika dan
- pendapat Bloom dan Arikunto (2001: 117), Nana Sudjana (2008: 2), S. Nasution (2002: 17) mengenai hasil belajar
b. Berdasarkan pendapat
- Daryanto (2013: 4), Azhar Arsyad (2013: 10) , Rossi dan Breidle dalam Sanjaya (2008: 163) mengenai media, dan
- pendapat Sadiman (2008: 75), Sanjaya (2008: 203) Adjie (2006 : 83), dan Dienes dalam Pitadjeng (2006: 31) mengenai metode permainan matematika dalam pembelajaran, serta
- pendapat Patmonodewo (Misbach, Muzamil, 2010) Salwah dalam Resiyati (2010: 19), mengenai puzzle
7. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir berikut :
Maka hipotesis penelitiannya adalah :
8. Tempat penelitian
9. Waktu pelaksanaan
Bulan Januari sampai dengan Mei 2017. Adapun jadwal kegiatan penelitian secara lebih rinci disajikan pada tabel berikut:10. Metode penelitian
- Menyusun Rancangan Tindakan (Planning), dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
- Pelaksanaan Tindakan (Acting), tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan rancangan tindakan kelas.
- Pengamatan (Observing), tahap pengamatan yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
- Refleksi (Reflecting), ada tahap ini peneliti melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukannya. Jika ternyata hasilnya belum memuaskan. Maka perlu ada rancangan ulang untuk diperbaiki, dimodifikasi, dan jika perlu disusun skenario baru untuk siklus berikutnya
11. Kriteria penelitian tindakan
Indikator kriteria keberhasilan tindakan penelitian ini adalah :b. Secara kuantitatif ditandai dengan:
- Nilai rata-rata kelas dan persentase hasil kemampuan operasi hitung meningkat dari pra tindakan ke siklus I, dari siklus I ke siklus II, dan
- Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Matematika yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah Adapun standar minimal yang ditentukan adalah 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar telah mencapai KKM, yaitu 70.
12. Tehnik pengumpulan data
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Penilaian tes tertulis bertujuan untuk mengukur keterampilan operasi hitung siswa. Siswa diberi tes tertulis pada setiap akhir siklus, untuk mengetahui keefektifan tindakan dengan mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditentukan.
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa serta efektifitas media selama proses pembelajaran. Observasi sangat penting dilakukan dengan sangat hati-hati agar data yang diperoleh benar-benar akurat. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi kolaboratif. Dalam pelaksanaan observasi di kelas, observer yang mengamati aktifitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah rekan guru peneliti.
13. Defenisi konseptual dan defenisi operasional
Secara konseptual maka defenisi dari variabel penelitian dalam skripsi ini adalah :- Hasil belajar adalah tingkat perubahan pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan diri siswa yang diperoleh melalui serangkaian proses belajar.
- Media Puzzle rumah perkalian adalah sejenis media permainan yang terdiri atas beberapa kartu angka yang dibongkar pasang sebagai puzzle dalam bingkai berbentuk rumah, yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
- Hasil belajar adalah prestasi atau kemampuan siswa yang dicapai siswa yang setelah mereka menempuh pengalaman belajar matematika dan ujian test tertulis meliputi sub pokok bahasan operasi perkalian.
- Media puzzle rumah perkalian adalah media permainan yang menggunakan kartu angka bongkar pasang dalam bingkai berbentuk rumah yang berisi konsep operasi perkalian untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.
14. Instrumen penelitian
15. Tehnik analisis data
Proses validasi instrument dan data penelitian dilakukan dengan cara mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing, dan tim peneliti. Tujuannya agar instrument dan data penelitian benar-benar sesuai dengan tujuan penelitian. Data dikumpulkan dari hasil observasi rekan guru dengan menggunakan lembar observasi yang tersedia, dan dari tes hasil belajar (postes) pada saat pelaksanaan tindakan selama 2 siklus, serta refleksi diri yang dilakukan guru terhadap kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
a. Analisis Data Kuantitatif
Pengolahan data terhadap skor tes dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pengolahan data hasil belajar dilakukan dengan menentukan :1. Rata-rata kelas
Untuk menghitung nilai rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus :Keterangan :X = Rata-rata KelasΣX = Jumlah seluruh skorN = Banyaknya siswa
2. Ketuntasan belajar individual, dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
b. Analisis Data Kualitatif
Hasil observasi kemudian direkapitulasi dan dijumlahkan selanjutnya dihitung persentasinya untuk setiap aspek.
Prosentase motivasi siswa dihitung dengan menggunakan rumus :- Sangat baik = 5
- Baik = 4 -
- Sedang = 3
16. Hasil penelitian
Pembelajaran berlangsung menyenangkan dengan menerapkan tiga prinsip utama pembelajaran yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial dan belajar lewat pengalaman sendiri. Siswa aktif dalam permainan, belajar lewat interaksi sosial dalam kelompok, dan semua dilakukan sendiri oleh siswa. Matematika dalam konsep abstrak divisualisasikan secara kongkrit oleh kartu angka dan operasinya melalui puzzle rumah sesuai dengan karakterik anak. Hal ini yang menjadi dasar media puzzle rumah perkalian dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya kemampuan menyelesaikan operasi perkalian.
Nilai tertinggi berubah dari 85 menjadi 100, nilai terendah mengalami peningkatan dari 50 menjadi 60 dan terakhir 65. Nilai rata-rata juga mengalami peningkatan dari awalnya 68,59; menjadi 74,8 kemudian 81,25. Selain itu peningkatan motivasi keaktifan siswa serta keterampilan guru dan efektifitas media dari 80,4 menjadi 88,3 point.
Dan kesimpulan valid diperoleh melalui peningkatan presentasi pencapaian KKM awalnya 65,6%, menjadi 78,1%, terakhir 94%, sehingga terdapat peningkatan pencapaian KKM sebesar 28,4 % sebelum tindakan dilakukan.