Contoh Sebuah Proses Menggali Inti Visi Organisasi - Fatshaf Moonlight

Contoh Sebuah Proses Menggali Inti Visi Organisasi

Visionary Organization adalah kunci survival. Syaratnya Anda harus mengubah apapun ketika diperlukan.
Oleh George Soedarsono Esthu

        Visionary Organization adalah kunci survival. Syaratnya Anda harus mengubah apapun ketika diperlukan. Pengertian ini didasarkan atas kenyataan bahwa life time of your knowledge semakin pendek dan bahwa pengetahuan tidak hanya disimpan di akal, tetapi in your whole body. Oleh karenanya learning process menjadi sangat penting dalam visionary organization. Artinya, by doing > dipikir > diterapkan. 

        Berikut ini contoh sebuah proses menggali inti visi organisasi, disimak ya...

Proses menggali visi

Manusia baru sadar kalau mau mati. Sadar bahwa tidak punya cita-cita atau mimpi, sehingga tidak tahu apa yang harus diperbuat. Demikian juga organisasi. Sadar perlunya merumuskan cita-cita setelah diserang badai. Pertanyaan:

Apa masalah yang dihadapi PTX?

  1. kebersamaan
  2. keterbukaan
  3. maunya sendiri
  4. komunikasi
  5. client centered integration
  6. kultur divisi berbeda
  7. tugas tambahan karena restrukturisasi
  8. komitmen terhadap keputusan bersama
  9. mementingkan divisi sendiri
  10. turn over karyawan tinggi
  11. kepedulian
  12. pembagian rejeki terlalu kecil
  13. kurang excellent
  14. pelatihan
  15. reward
Seandainya 1 Januari 2016 PTX ditutup, apa yang paling dirasa hilang. Sendainya mau menghidupkan kembali unsur apa yang mau dipakai.
Kalau yang menjawab berbeda berarti Schizophrenia, tidak konsisten.
  1. konsultan
  2. multidisiplin
  3. profesional
  4. inovatif - 
  5. ujung tombak pembangunan
  6. nasional
  7. internasional - 
  8. leading - 
  9. keunggulan dalam pembangunan - 
  10. teknik
  11. nilai tambah bagi stakeholders
  12. yang terbaru
  13. yang pertama
  14. yang bereputasi - 
  15. semangat belajar tinggi - 
  16. leading consultant - 
  17. solid
  18. terkenuka - 
  19. mencerdaskan bangsa
  20. mensejahterakan bangsa
  21. membangun bangsa
  22. one stop shoping
  23. demokrasi
  24. wadah & suasana lingkungan -  kerja untuk mewujudkan cita-cita
  25. kekeluargaan - 
  26. keunggulan profesi - 
  27. teman kerjasama
  28. mempertahankan reputasi
  29. nama baik
  30. kepercayaan stakeholders
  31. semangat ingin maju
  32. kebersamaan
  33. orgware unggul
  34. nama besar
  35. dapat award
  36. studi
  37. menulis
  38. proyek uji keunggulan
  39. karismatik
  40. belajar terus
  41. menjadi guru
  42. jiwa konsultan
  43. wadah berkembang
  44. aset nasional
  45. interrelationship

Kesimpulannya

Inti visi PTX adalah mengandung unsur-unsur keilmuan dan semangat inovasi. Mission is your dream. Enerji disimpan di dream. Di dalam visi ada unsur: dream, goal, dan strategi. Bagaimana mewariskan ke generasi mendatang? Dengan aspirasi, leading consultant sebagai ujung tombak. Kharisma dari guru besar menjelma menjadi inspirasi. Yaitu kharisma mengajar, memberi advis, dan menulis. Mungkin PTX harus belajar terus supaya bisa inovatif agar mendapatkan award charismatic innovative. Ujung tombak harus diuji dulu dengan beberapa proyek baru. 

Disini terjadi proses belajar: mengajar, memberi advis, proyek-proyek ujung tombak. Perlu tim profesi, kelompok yang unggul sebagai kelompok Karena teknologi merupakan cultural cencitife maka hardware efektif kalau besar karena murah, orgware/teamware efektif kalau kecil. Kalau sudah tidak ada kerjasama, atau sulit kerjasama berarti kurang kuat visinya. Parent system sebagai rem, adult sebagai stir, dan child sebagai gas. Free child adalah energi untuk kreatif, adapted child adalah emosi untuk adaptasi. Kalau AC terlalu ditekan orang bisa rebellious. Karenanya first step haruslah sweet experience. Vision statement adalah child system, kualitatif.

Apa yang dipelajari adalah hardware, apa yang dikerjakan adalah teamware, dan apa yang dirasakan dalah software. Di perusahaan perlu adanya MOISTER, yang bisa membimbing orang untuk promosi di dalam di segala bidang. Bisa juga sebagai tempat pencurahan hati.

Syarat Core visi adalah:

SINGKAT = mudah dijual
SEDERHANA = mudah diterangkan
EFEKTIF = merangsang diterima

Bentuk tim untuk menggelindingkan hasil.

Tanya dari bawah apa yang membuat Anda masuk PTX? Tanya dari bawah apa sumbangan Anda pada pelanggan sebagai added value? Diperlukan large skill organisation - small skill management. Struktur dan sistem yang dibakukan hanya untuk lingkungan yang tidak berubah. SDM harus fleksibel dan continous learning. Yang harus komit adalah software bukan hanya hardware. Yang diinginkan yang direward. CHILD energinya disimpan di seluruh badan, hanya bisa melawan dengan feeling.

Survival terjadi dengan perhatian.

Yang tidak diperhatikan lama-la akan mati. Dalam globalisasi ada 2 unsur. Yang umum di sentralisasi. Yang peka budaya di desentralisasi. Supaya yang paling bawah punya tanggung-jawab terhadap divisi. Globalisasi berakar pada your strong point, bukan pada weak point. Kalau lepas dari kekuatan, lepas dari akar, lepas dari landasan, akibatnya tidak kuat, melayang-layang. Kalau Anda ingin kuat dan maju harus berakar pada akar budaya profesi Anda. Core (core visi) harus didukung dari satpam sampao TOP. Budaya internal tidak berubah. Yang umum, the core vision sebuah proses menggali inti visisentralisasi. Core dijaga oleh the owner vision. Staff harus diseleksi oleh pimpinan tertinggi. Karena the power is the core vision. Orang yang tidak sama visinya sulit kerja sama dan tidak bisa menjadi anggota organisasi yang visioner.

Belajar sejarah

Belajar sejarah penting agar tidak berbuat salah. Ada 2 macam keputusan. Keputusan berdasar sejarah dan keputusan berdasar ke depan. Sejarah boleh diulangai asal prospektif. Tetapi keputusan harus diambil atas dasar kedepan. Memakai pengalaman lama boleh tapi bukan atas dasar alasan-alasan lama. Perusahaan kalau terlalu besar tidak punya planning yang jelas. Menggak-menggoknya luar biasa. Karena yang diikuti bukan hari depan tapi apa yang saat ini ditawarkan. Manusia itu sangat penting karena untuk mencapai goal. Sejarah dipakai hanya untuk memperbaiki supporting.

SQ = services, dalam segala hal harus top service
KLM = Memindahkan orang - dalam just in time
Catay = rekrut pramugari dari 7 bangsa

Core product = bendera dan penerus dari visi. Harus ada produk unggul yang jadi core. 
Core vision = intinya visi, 
Core product = yang meneruskan visi. 
Goal apa yang bisa jadi duit untuk survival. 
Goal divisi = tool untuk company.

Merumuskan core visi, core product, goals, dan tools

Tegangnya goal dan tool. Dalam penerapan dibuat job discription untuk setiap lapisan. 
Job discription didahului core vision. 
Melayani pelanggan dengan konsultasi teknis yang leading. 
Melayani pelanggan dengan keunggulan. 
Yang pending tanggung jawab apa tentang apa. 
Job discription jangan terlalu luas. 
Jawab sendiri dan hasilnya tanggung jawab ke siapa. 

Dalam dunia usaha nggak cukup kita hanya berpikir. Kriterium utama adalah Core Vision. Core visi perlu lambang, perlu dilambangkan non-verbal. 

Memimpin-Memiliki-Bersama-sama. Pengalaman lebih penting. Keterampilan lebih penting ini dua ujung tombak untuk leading. Karenanya core visi harus dipakai untuk kriteria di semua bidang. 

Unggul harus tim, bukan individu.

Core visi PTX adalah Leading Consultant

Main toolnya adalah: nasional, internasional, kekeluargaan. Membawa nama nasional, membawa nama internasional, meningkatkan kerjasama tim.
Cara mengukur leading consultant: unggul, kekeluargaan, memiliki.

The Power Top management is Knowledge.

Jadi tidak perlu middle management. Yang mengerti visi saja yang dijadikan tim.
Menjadi konsultan yang Unggul / Leading Consultant: kekeluargaan, internsionalisasi, nasionalisasi. Dilakukan, menjadi pengalaman, dibuat konsep. Kontrolnya terhadap apa yang sudah dikerjakan untuk itu. Membuat job discription sesingkat mungkin. Dari setiap lapisan harus ada unsur:

Visi (core visi)

Jobnya singkat
Tanggung jawab kepada siapa tentang apa? Tidak semua tanggung-jawabnya dilapor. Yang dilapor hanya yang berkaitan dengan core visi. Dan Anda berhak menerima tugas lain untuk meningkatkan keunggulan pelayanan dengan membuktikan:
 
1. Quality: productivity, cost, time
2. Social skill - teamwork
3. Learning skill

Untuk long-term:

Decision maker dijaga oleh CEO, dijaga visi dan kekeluargaannya. 
TOP management team tidak boleh beda pendapat yang merusak visi.
Yang berhak mengembangkan yang pernah mencoba. Yang nggak cari pengalaman jangan ikut mengubah. Karena you must learning in the reality. Realitas adalah guru yang terbaik. 
Reality testing adalah intinya profesionalisme. Yang paling baik, yang menentukan.
  • Pertahankan apa yang sudah ada tapi harus terbuka untuk perubahan
  • Sampai ada usul perubahan
  • Yang paling penting added value
Jika ukurannya dengan EVA = profit seeking. Padahal yang dingini bukan profit seeking tapi leading services. The profit = the main tools the survival. Yang mengukur itu siapa? Yang mengukur yang tahan uji. Yang punya EVA belum tentu leading. Sekali lagi sentralisasi yang umum, desentralisasi yang peka budaya. Tidak hanya kultur etis, juga kultur profesi. Kalau mau bersaing harus mau menangani yang sulit. Leading artinya yang saya bisa kerjakan tapi orang laing tidak bisa kerjakan. Semua ilmu bisa dijiplak dan dibeli, pengalaman tidak.
 
Excellent services = Customer added value pembawa bendera. 
Supporting goal = yang cari profit + SDM yang unggul dalam social skill. 

Globalisasi adalah konflik antara teknologi, ekonomi, dan kebudayaan. Teknologi belum tentu menentukan. Globalisasi = konflik antara desentralisasi dan sentralisasi (culture free).

  • Profit
  • Services:  service dibungkus produk atau produk dibungkus service. Quality lewat service >< quality lewat product.
  • Layanan yang baik belum tentu menguntungkan. Yang penting stakeholders benefit terutama pelanggan.
Bagaimana survival? Kuncinya harus belajar terus. Bukan learning organization tetapi transformation learning. First hand knowledge adalah your self. Kalau cari konsultan = second hand knowledge. Visi Pak PTX dipindah ke organisasi untuk menciptakan knowledge baru.

Self management.

Sebelum tidur tulislah pengalaman hari ini dengan spidol Hitam, Merah, dan Hijau.
Hitam     : Kejadian sehari tadi, yang diketahui/disaksikan orang lain.
Merah    : My feelings, saya cemas, bahagia, gembira, tenteram, sayang, terbuka, harapan.
Hijau        : Mikir, kok saya tidak menepati janji, saya terbelenggu pekerjaan sehingga tidak dapat menolong orang lain.
A mom of "Triple-A", enthusiastic for sharing knowledge, feeling, and a passion to create in the Dark Side Office

Post a Comment

Silahkan tambahkan komentar sesuai dengan topik, komentar yang disertai link akan dihapus.Terimakasih
Post a Comment
© Fatshaf Moonlight. All rights reserved. Developed by Jago Desain